A. Sejarah
Pada awalnya kita sudah mengetahui bahwa psikologi pendidikkkan adalah sub disiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas.
2. Pengembangan dan pembaharuan kurikulum.
3. Ujian dan evaluasi.
4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses dengan pendayagunaan kognitif.
5. Penyelengaraan pendidikan keguruan.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang memuasatkan dirinya pada penemuan dan penerapan prinsip-prinsip dan teknik psikologi dalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup topic psikologi yang erat hubunganya dengan psikologi penddikan.
Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikandalam pasal I ayat I UU NO.20/ 2003. SPN yang berbunyi:
“bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya , masyarakat, bangsa dan Negara”
B. Guru.
Guru adalah seseorang pendidik dimana peran sebagai seorang guru adalah sesuai dengan pendidikan dalam pasal I ayat I yang tujuan utamanya adalah mengembangkan semua potensi yang ada pada peserta didik contohmengembangkan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, mulia serta keterampilan yang berlaku dimasyarakat.
Peran guru dalam lapangan pendidikan adalah merubah tingkah laku negative peserta didik menjadi prilaku positif dan semua itu tidak terlepas dari ajaran pendidikan.
Menurut Drikarja ada beberapa perumusan dan peumusan ini erat kaitanya bagi seorang guru.
1. Pemanusiaan dimana pendidikan memanusiakan dan anak didik memanusiakn diri.
2. Memasukan anak dalam akar budaya.
3. Bahwa nilai hidup manusia padada prinsipnya merupakan pelaksanaan nilai-nilai
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang guru sangat berperan atau sangat dituntut untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Dan seterusnya seorang guru setidak-tidaknya sebelum proses pembelajaran dimulai, mengetahui dulu apakah peseerta didik sudah siap belajar atau tidak.
Menjadikan seseorang guru yang professional yang sangat didambakan oleh pesrta didik adalah “periang, suka berteman, emosi matang, jujur, iklas, dapat dipercaya, seehat mental, dapat menyesuaikan diri, pribadi yang kuat, dan memiliki otoritas.” Seseorang guru yang teladan mampu memiliki ciri adanya rasa pengakuan dan penerimaan, kasih sayang, dan kelembutan, keteladanan, penguatan dan memberikan penegasan yang sifatnya mendidik.
Figur guru Otoritatif(bukan otoriter)
1. Menjaga dan menegakan aturan.
2. Aktif menjalankan tugas,
3. Dapat menjalankan dengan baik
4. Menarik dan tidak membosankan,
5. Adil, taat asas, tidak pilih kasih.
6. Enak diajak berrteman, sopan dalam berbicara,lembut dapat tertawa.
C. Pembelajaran dan kelas.
Pembelajaran adalah seseorang guru menyampaikan materi kepada anak didik dalam proses pembelajaran tidak hanya melakukan proses belajar hanya satu titik saja, ada guru memberikan proses pembelajaanya seperti diskusi, mengadakan Tanya jawab, menulis inti materi yang disampaikan dipapan tulis dan lain-lain.
Kelas adalah salah satu prasarana tempat belajar, dan didalam proses pembelajaran didalam kelas seseorang guru harus mampu melakukan suatu tindakan tegas yang sifatnya mendidik, maksudnya tidak memberrikan hukuman pada anak didik tetapi meberrikan penegasan yang sifatnya mendidik. Guru harus bisa memberikan suatu motivasi kepada peserta didik agar proses pembalajaran didalam kelas dapat berjalan dnegan seoptimal mungkin.
Sumber:
Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi pendidikan. Jakarta. Rajawali.
0 komentar:
Posting Komentar
Saya Berharap Komentar/ kritik yang membangun oleh Rekan-rekan yang mengunjungi blog ini, Agar dapat lebih baik. Terimakasih