1. Kemukakan pengertian belajar menurut 5 orang ahli kemudian simpulkan pengertian belajar menurut agrumentasi anda?
a) Menurut W.H BURTON
Menurut W. H Button ia memandang belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu dan individu dengan lingkungannya. Burton berpendapat bahwa unsur utama dalam belajar adalah terjadinya perubahan pada seseorang.
b) Memurut HIlgard dan Bowel
Mengemukakan bahwa belajar adalah berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabakan oleh pengalaman yang berulanh-ulanga dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
c) Menurut Morgan
Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan pengalaman.
d) Memurut Skiner
Belajar adalah suatu perilaku. Pada seseorang yang belajar maka responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila tidak belajar responnya menjadi menurun. Skinner menekankan belajar pada penguasaan keterampilan oleh seseorang melalui latihan.
e) Menurut J. Neweg
Belajar adalah suatu proses dimana perilaku seseorang mengalami perubahan sebagai akibat pengalaman unsure. Ada 3 unsur dalam pengertian Neweg, yaitu: Proses yang terjadi dalam diri seseorang, pengalaman, dan perubahan perilaku.
Jadi dari kelima pendapat diatas saya menyimpulkan bahwa belajar adalah: proses perubahan tingkah laku melalui usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di alam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya, melalui latihan atau pengalaman.
2. Kemukakan pengertian teori belajar menurut beberapa ahli (teori Behavioristik, Humanistic, Siberrnetik, Kognitif dan Gestal) simpulkan dan beri contoh masing-masing pengertian belajar menurut argument anda?
a) Teori Behavioristik
Belajar menurut teori ini adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon, atau lebih tepat perubahan yang dialami siswa dalam kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Tokoh dalam teori ini yaitu:
1. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat. Respon (R) adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang.
2. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Apabila stimulus yang diadakan selalu disertai dengan stimulus penguat, stimulus tadi cepat atau lambat akhirnya akan menimbulkan respons atau perubahan yang kita kehendaki.
3. Burrhus Federic Skinner (1904-1990)
Unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan.
4. Robert Gagne (1916-2020)
Belajar dimulai dari hal yang paling sederhana (belajar signal) dilanjutkan pada yang lebih kompleks sampai pada tipe belajar yang lebih tinggi (belajar aturan dan pemecahan masalah). Prakteknya gaya belajar tersebut tetap mengacu pada asosiasi stimulus-respon.
5. Clark Hull
Suatu kebutuhan atau “keadaan terdorong”(oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi, ambisi)harus ada dalam diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan itu.
6. Edwin Guthrie
Hubungan antara stimulus dan respon cenderung bersifat sementara. Karena itu diperlukan pemberian stimulus yang sering agar hubungan ini menjadi lebih langsung. Suatu respon berhubungan dengan berbagai macam stimulus.
b) Teori Humanistik
Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Teori ini lebih menekankan kepada pentingnya Isi dari pada proses belajar itu sendiri. Sehingga teori ini lebih banyak berbicara tentang proses belajar dan pendidikan dalam bentuk yang ideal.
Tokoh tokoh dalam teori ini adalah:
1. Blom dan kartwold
Ia menyatakan bahwa hal-hal apa saja yang mungkin dikuasai (dipelajari) oleh siswa yang tercakup dalam 3 kawasan, yaitu kawasan kognitif, afektif, psikomotor.
2. Kolb
Siklus belajar terjadi secara berkesinambungan dan berlangsung di luar kesadaran si pelajar melalui pengalaman, pengamatan, konseptualisasi ekperimentasi aktif
3. Honey dan Mumford
Empat macam atau tipe siswa yaitu: aktivis, reflector, teoris dan pragmatis.
4. Habermas
Belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi baik dengan lingkungannya maupun dengan sesama manusia. 3 tipe belajar yaitu: belajar teknis, belajar praktis, belajar emansipatoris.
5. Combs
Apabila kita ingin memahami perilaku orang kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu.
6. Maslow
Menyatakan perhatian dan motivasi belajar tidak mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.
c) Teori Kognitif
Menurut teori ini pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambiungan dangan lingkungan, prosesnya mengalir dan berkesinambungan. Tingkah laku individu senantiasa didasari kepada kognisi seseorang dimana didalam situasi belajar individu harus terlibat langsung dimana tujuan akirnya akan diperoleh insight untuk memecahkan masalah tersebut.
Tokoh-tokoh dalam teori ini adalah:
a. Jean Piaget
Guru seyogyanya memahami tahap-tahap perkembangan berpikir anak didiknya serta memberikan materi pelajaran dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan tahap-tahap tersebut.
b. Ausubel
Pengetahuan guru terhadap isi pelajaran harus sangat baik, hanya dengan demikian seorang guru akan mampu menemukan informasi.
c. Bruner
Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, defenisi, dan sebagainya)melalui contoh-contoh yang menggambarkan (mewakili) aturan yang menjadi sumbernya.
d) Teori Gestalt
Belajar menurut psikologi gestalt terjadi jika ada pengertian (insight). Pengertian atau insight ini muncul apabila seseorang setelah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah, tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat olehnya hubungan antara unsure-unsur yang satu dengan yang lain, kemudian dipahami sangkut pautnya;dimengerti maknanya. Tokoh psikologi gestalt adalah:
a. Kohler
Insight diperoleh secara tiba-tiba begitu ia menemukan hubungan antara unsure-unsur dalam situasi yang semula merupakan suatu masalah bagi dirinya.
b. Max Wartheimer dan Katona
Insight pada dasarnya dapat pula diperoleh dengan melihat struktur esensial dalam situasi problematic.
e) Teori Sibernetik
Belajar saibernetik adalah proses pembelajaran professional dan penyampaian informasi yang terjadi pada saat siswa dan guru terpisah atau lokasi mereka berjauhan dengan memamfaatkan peralatan elektronik untuk berkomunikasi misalnya computer dan internet.
Sedangkan Pendapat para ahli belajar sibernetik adalah:
1. Suciati dan Prasetya Irawan
Belajar adalah pengolahan informasi. Selain mementingkan proses teori ini lebih mementingkan system informasi yang diproses itu. Informasilah yang menentukan proses.
2. Landa, dikutip oleh Suciati dan Prasetya Irawan
Teori belajar sibernetik pada dua macam proses berpikir, yaitu proses berpikir algoritmik (proses berpikir linear, komvergen, lurus, menuju pada satu target tertentu) dan cara berpikir heuristic (cara berpikir divergen menuju ke beberapa target sekaligus).
3. Pask dan Scott
Pendekatan serialis yang sama dengan konsep algoritmik, dan cara berpikir “menyeluruh”(wholist)adalah cara berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung pada gambaran lengkap suatu informasi.
Kesimpulan dari pendapat terdahulu adalah:
1) Belajar behavioristika adalah:
Seseorang dikalakan belajar jika telah terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya yang diakaibatkan oleh stimulus dan respon, proses ini terjadi karena adanya masukan berupa stimulus, sehingga dimunculkan stimulus atau keluaran yang dikeluarkan oleh peserta didik.
Contoh
Dalam belajar matematika seorang guru telah menyiapkan bahan, dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menimbulkan stimulus dan respon sehingga menimbulkan respon balik oleh peserta didik. Jika respon itu bersifat positif guru dapat memberikan pujian, seedangkan bagi yangbersifat negative guru dapat memberikan hukuman yang mendidik seperti memberikan tugas. Sehingga hasil dan tujan terrcapai.
2) Teori belajar humanistik adalah:
Teori ini lebih mengedepankan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri berupa tahapa ranah kognitif, ranah afektif, psikomotor, yang dinyatakan oleh Blomm , kemudian tingakatan tahap belajar yang dinyatakan oleh Klob yaitu belajar melalui pengalaman, pengamatan, konseptualisasi, ekperimentasi aktif
Belajar disini bertujan untuk memanusiakan manusia.
Contoh:
Misalanya siswa tata boga belaja jenis –jenis kue. Kemudian ia mempraktekan bagai mana cara membuat kue,baik kue basah mau pun kue kerring lalu ia dapat ia dapat menyeimpukan bahwa membauat kue basah lebih sulit dari pada kue kering.
3) Teori koknitif.
Daiama pada teori ini proses belajarr tidak dapat dipisahkan kan tatapi merupakan kesatuan yang utuh. Dimanan seseorang untuk mempelajari sesuatu ia harus memahami keseluruhanya terlebih dahulu baru bahagian-bahagiannya.
Contoh:
Seorang siswa ingin memahami konsep bahasa pemograman maka ia harus terlebih dahulu memahai apa iru computer, ya ng mana hardware, software dan lain lain . barulah ia akan mengerti apa itu bahas pememograman dan pengaplikasianya.
4) Teori gestalt
Dari pernyataan terrdahulu dapat disimpulkan bahwa teorio gestalt adalah serangkaian proses penemuan sesuatu dengan bantuan pengalaman yang telah ada sebelumnya sehingga akan memunculkan sebuah pengertian(insight).
Contoh:
Misalnya seorang siswa mengamati sebuah rumah. Ia memulainya dengan mengamati bahagian- bahagian rumah misaya rumah terdiri dari atap, jendela pondasi pintu dindingb dan lain-lain, dari pengalamanya yang terdahulu . kemudian ia dapat menghubungkan bahagian-bahagian tersebut menjadi utuh sehingga ia dapat memahami apa itu rumah dan pengertian rumah itu sendiri.
5) Teori sibernetik
Teori sibernetik merupakan proses belajar yang mengedepankan teknologi sebagai sumber daya utama dalam proses pembelajaran , sehingga proses belajar dapat berlangsung meskipun jarak anta pendidik dengan peserta didik berjauhan
Contoh
Maha sisiwa FT belajar dengan cara teleconferens
3 Jelaskan hakekat CBSA, jelaskan rasional yang mendasari perlunya CBSA dalam Proses pembelajaran serta hubungan CBSA denagan keterampilan dan proses dalam metoda belajar
a) Hakekat belajar CBSA
Merupakan cara atau teknik Merupakan cara, teknik, dan ada juga yang mengatakan sebagai suatu pendekatan.
Pendekatan CBSA dapat diartikan sebagai anutan pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi pelibatan intelektual dan emiosional dalam proses pembelajaran dan bila perlu keterlibatan fisik.
Secara konseptual CBSA adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
b) Rasional yang mendasari pertimbangan perlunya Cbsa dalam proses belajar.
Karena pada saat ini perubahan kehidupan semakin pesat baik dalam ilmu npengetahuan, teknologi , dan aspek kehidupan yang semakain menglobal sehingga persainagn hidup semakin meningkat, dan proses pendidikan pun berubah.
Misalnya banyak diantara guru yang tidak menyelenggarakan pengajaran yang menarik sehingga tidak dapat mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan. Penggunaan metode ceramah masih mendominasi kegiatan guru. Proses pengajaran ini tidak mungkin dapat mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing dalam kehidupan dan menyesuaikan diri terhadap berbagai tantangan yang makin berat. Pengajaran harus diorientasikan pada kemampuan bersikap dan berpikir kritis yang dibangun dari konsep-konsep dasar filosofis yang kuat;dilakukan melalui proses yang memberikan berbagai peluang dan pengalaman belajar yang penuh arti, dan dilakukannya penilaian yang benar-benar akurat, jujur, objektif dan penuh antisipasi dalam menjawab tantangan hidup masa depan.
Motivasi yang kuat dari peserta didik maupun guru untuk belajar terus memerus mesti tumbuh, terpelihara dan harus dilatihkan. Mereka hendaknya dibiasakan menghadapi masalah dan berusaha mencoba dan mencari jawaban atas masalah yang dihadapi itu.
Guru-guru sudah seharusnya mampu melibat aktifkan peserta didik dengan penuh kemerdekaan. Peserta didik harus merasa senang dalam belajar, dalam mencari ilmu pengetahuan dan teknologi. Demokratisasi juga harus terjadi dalam proses pengajaran sehari-hari. Merekapun harus memperoleh prestasi belajar yang tinggi. CBSA, baik sebagai konsep maupun pendekatan dalam pengajaran bermaksud merespon berbagai tantangan dalam proses pembelajaran.Karena itu CBSA sepantasnya mendapat prioritas tinggi untuk dilaksanakan, khususnya guru dan siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
c) Hubungan CBSA dengan keterampialn proses dan metoda belajar.
CBSA merupakan sebuah konsep atau upaya untuk mengembangkan keaktifan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga peserta didik secara aktif untuk mengembangkan kemampuan dan penalarannya seperti memahami, mengamati, menginterpretasikan konsep, merancang penelitian, melaksanakan penelitian, mengkomunikasikan hasilnya, dan seterusnya, dengan mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang teratur dan urut.
Sebagai seorang guru mungkin dapat dapat menggunakan pendekatan keterampilan Proses(PKP) sebagai acuan untuk pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan dasar yang telah ada dalam diri siswa.
4. Jelaskan Hirarki masing-masing ranah kognitif, afektif, psiko motor dalam proses pembelajaran. Serta Argument anda bagai mana cara mencapai masing-masing ranah terrsebut?
a. Ranah kognitif
Menurut taksonomi bloom terdapat 6 jenis prilaku dari ranah kognitif yaitu:
1) Pengetahuan
Diamana kemampuan ini diperoleh dari pengelaman belajar sebelumnya memalui proses mengingat.
2) Pemahaman
Setelah pengetahuan diperoleh peserata didik dapat memahami pokok pengetahuan tersebut secara mendalam dengan jalan menafsirkan, menerjemahkan, dan memperkirakan.
3) Penerapan
Merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya dimana setelah memahami pesesta didik hendaknya dapat menerapkanya.
4) Analisis
Merupakan kemampuan untuk mejabarkan kembali masalah yang dihadapi sehinga semua bahagian dapat dipahami dengan mudah dan adap[at menghubungkan pemahaman yang lain dengan pemahaman yang lainya.
5) Sintesis
Kemampuan untuk dapat menyusun kembali sebuah pola baru sebagi hasil dari analisi sebelumnya.
6) Evaluasi
Mencakup kemampuan untuk dapat menilai sesuatu sesuai atuaran atuaran yang telah ditentukan dimana hal ini bereti menilai kembali apa yang telah di rumuskan sebelumnya. Utuk mencapai tahapan evaluasi peseerta didik harus mampu menguasai atau memiliki ilmu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analis dan sistesis. Barulah ia dapat melakukan prose evaluasi.
b. Ranah afektif.
Keberhasilan pengembangan ranah kognitif tidak hanya akan membuahkan kecakapan kognitif, tetapi juga menghasilkan kecakapan ranah afektif. Sebagai contoh, seorang guru agama yang piawai dalam mengembangkan kecakapan kognitif, maka ini akan berpengaruh dalam afektif siswanya, seperti apabila seorang siswa diajak kawannya untuk berbuat tidak senonoh seperti melakukan seks bebas, meminum-minuman keras dan “pil setan”, ia akan serta merta menolak dan bahkan berusaha mencegah perbuatan asusila itu dengan segenap daya dan upayanya. Karena telah tetanam di dalam dirinya bahwa itu adalah perbuatan yang dilarang oleh agama.
Cara mencapai ranah ini menurut saya yaitu dengan: Menyiapkan kondisi pembelajaran melalui acara-acara pembelajaran yang berpengaruh pada proses belajar yang ditentukan oleh guru.
c. Ranah psikomotor
Kecakapan psikomotor ialah segala amal jasmaniah yang konkrit dan mudah diamati baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka. Namun, di samping kecakapan psikomotor itu tidak terlepas dari kecakapan kognitif ia juga banyak terikat oleh kecakapan afektif.
Ranah psikomotor mencakup :
1) Persepsi
Yaitu kemampuan siswwa untuk menilai memahami memisahkan hal hal tertentu secara unik dadn khas sertta mengetahui masing-masing atau jenis-jenisnya.
2) Kesiapan
Yaitu: kemapuan siswa untuk menemp[atkan diri dalam keadaan akan terjadinya sebuah gerakan atau rangkaian yang mencakup aspek jasmani, dan rohani.
3) Gerakan terbimbing
Meliputi kemapuan untuk melakukan gerakan yang meniru atau sesuai dengan conroh yang diberikan.
4) Gerakan yang terbiasa
Mencakup kemampuan melakukan gerakan sendiri tanpa danya contoh.
5) Gerakan kompleks
Meliputi kemampuan siswa mwlakuakan banyak gerakan yang terdiri dari tahapan, secara lancar, dan tepat
6) Penyesuaian pola dan gerakan
Mencakup kemapuan mengadakan perubahan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku
7) Kreativitas.
Mencakup kemapiuan melahirkan pola gerak baru atas prakarsa sendir.
Jadi menurut saya agar terjadinya pengembangan ranah afektif hendaknya kondisi pembelajaran melalui acara-acara pembelajaran ditentukan oleh guru. Sedangkan dalam pengembangan ranah psikomotor ini hendaknya proses pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa, lingungan dan tempat terjadinya proses pendidikan.
5. Jalaskan unsur-unsur dinamis dalam proses blajar mengajar. Apa guna unsure dinamis dalam proses belajar mengajar.
Dalam hal mengoperasionalkan sasaran belajar yang berorientasi pada perilaku yang belajar maka hendaknya menjaring ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dengan berbagai tingkat.Belajar yang terjadi pada individu merupakan perilaku kompleks, tindak interaksi antara si belajar dan pembelajar yang bertujuan, oleh karena itu belajar dapat didinamiskan melalui perlakuan yang bersifat internal yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang kesemuanya itu terkait dengan tujuan pembelajaran.
a. Dinamika siswa dalam belajar
Pada dinamika ini dalam proses belajar mengajar terdapat 3 ranah yang berperan yaitu ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Dalam ranah afektif teradapat 6 tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisi, sintesis dan evaluasi. Jasi dalam mengoperasionalkan sasaran belajar yang berorientasi pada perilaku yang belajar maka hendaknya menjaring ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dengan berbagai tingkat.Belajar yang terjadi pada individu merupakan perilaku kompleks, tindak interaksi antara si belajar dan pembelajar yang bertujuan, oleh karena itu belajar dapat didinamiskan melalui perlakuan yang bersifat internal yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang kesemuanya itu terkait dengan tujuan pembelajaran.
b. Dinamika guru dalam kegitan belajar
Guru sangat berperan dalam proses belajar mengajar karena guru dapat merangcang proses belajar dengan menciptakan kondisi kondisi tertentu yang mendukung proses belajar mengajar, menciptakan kedinamisan belajar berkaitan dengan factor eksternal yaitu kesiapan guru dalam menata bahan belajar, penciptaan suasana belajar yang menyenangkan, mengoptimalkan media dan sumber, memaksimalkan peranan sebagai pembelajar.
c. Unsur dinamis dalam belajar dalam proses belajar.
Unsure ini bermamfaat dalam peningkatan cara belajar, dan pembelajaran, baik bagi siswa maupun guru.
0 komentar:
Posting Komentar
Saya Berharap Komentar/ kritik yang membangun oleh Rekan-rekan yang mengunjungi blog ini, Agar dapat lebih baik. Terimakasih