blog-indonesia.com

19 Jan 2010

Pakar Sudah Prediksi Gempa Haiti Sejak 2008




INILAH.COM
, Jakarta - Bencana gempa bumi yang melanda Haiti beberapa hari lalu, bagi pakar geologi merupakan gelaja biasa. Walaupun merenggut banyak korban, setidaknya kejadian itu bukan sebuah suatu pertanda.

Bagi para ahli, gempa Haitu juga menunjukkan kembali bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi. Tetapi para ahli seismologi membuat kemajuan dalam mengidentifikasi daerah yang mungkin akan terlanda gempa bumi besar dalam beberapa dasawarsa mendatang.

"Saat ini tidak ada metode atau teori tentang prediksi gempa bumi yang dapat diterima secara ilmiah," kata David Oglesby, profesor ilmu bumi pada Universitas California, Riverside.

Para ahli geologi telah lama menyadari bahwa gempa bumi besar dapat melanda garis yang tidak sempurna yang melewati ibu kota Haiti, Port-au-Prince. Bagian tersulit adalah mengetahui kapan hal itu terjadi.

Para ahli geologi AS mempresentasikan sebuah makalah pada 2008 yang menyimpulkan bahwa Port-au-Prince, yang belum pernah dilanda peristiwa seismik besar sejak 1751, dapat mengalami gempa bumi 7,2 magnitudo.

Namun mereka tidak dapat mengatakan dengan derajat akurasi tertentu apakah gempa bumi itu akan terjadi esok atau 30 tahun lagi.

"Terjadi sangat sedikit kemajuan di bidang prediksi gempa bumi, jika prediksi itu berarti waktu spesifik, ukuran dan lokasi kejadian," kata Stuart Sipkin, ahli geofisik pada US Geological Survey.

"Hal lebih baik yang kami peroleh adalah ramalan gempa bumi, di mana para ahli dapat mengetahui daerah-daerah yang mungkin akan mengalami gempa bumi besar pada beberapa dasawarsa mendatang," katanya.

Ramalan itu dilakukan dengan mengukur jumlah tekanan yang terbangun dalam sebuah garis yang tidak sempurna, kemudian meramalkan kemungkinan seberapa besar energi yang dapat dilepaskan.

Gempa bumi dapat melanda sejumlah titik di sepanjang sebuah garis yang tidak sempurna, dan mengevakuasi orang dari satu daerah sebelum terjadi gempa bumi dapat mengurangi kerugian.

Makalah yang disajikan pada 2008 oleh para ahli geologi pada Konferensi ke-18 "Caribbean Geological" di Santo Domingo itu menemukan bahwa gempa bumi 7,2 magnitudo di kota seperti Port-au-Prince, dengan kondisi bangunan lemah dan konstruksi yang buruk, dapat menjadi bencana.

Namun, kata Sipkin, berdasarkan bentuk perspektif seismologi, gempa bumi 7,0 magnitudo yang terjadi Selasa lalu itu tidak terlalu luar biasa, atau sebuah tanda dari sesuatu yang akan terjadi.

Ia mengatakan rata-rata sekitar 16 hingga 18 gempa bumi 7 magnitudo terjadi setiap tahun di beberapa tempat di dunia, meskipun sebagian besar terjadi di daerah yang jarang penduduknya.

"Pada 7 magnitudo, meskipun terjadi sangat banyak kerusakan dan merupakan bencana dan tragedi, tetapi ini merupakan gempa bumi yang biasa saja (dilihat dari perspektif geologi)," kata Sipkin.[*/ito]

0 komentar:

Posting Komentar

Saya Berharap Komentar/ kritik yang membangun oleh Rekan-rekan yang mengunjungi blog ini, Agar dapat lebih baik. Terimakasih

Silahkan Comments disini Gan

 
Design by Rahmat Ha Pe | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India