Perkembangan Intelektual
A. Pengertian intelektual
Beberapa definisi intelektual menurut para ahli, diantaranya :
1. Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul (Gunarsa, 1991).
2. Pengertian intelektual menurut Cattel (dalam Clark, 1983) adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang terlihat dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses berfikir abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan kemampuan memperoleh kemampuan baru.
3. David Wechsler (dalam Saifuddin Azwar, 1996) mendefinisikan intelektual sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif.
Jadi, intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh berbagai informasi berfikir abstrak, menalar, serta bertindak secara efisien dan efektif.
B. Perkembangan Tingkat Kecerdasan Terhadap Keberhasilan Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu objek yang sering menjadi pusat perhatian baik bagi guru maupun orang tua. Prestasi belajar mempunyai kaitan yang erat dengan intelegensi (intelektual). Sejumlah faktor berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, yaitu :
Faktor internal yang mencakup fisik; kondisi panca indera, fisik umumnya, dan psikologis, meliputi :
(a) variable nonkognitif; minat, motivasi, dan kepribadian;
(b) kemampuan kognitif; kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan umum (intelegensi).
Faktor eksternal yang mencakup :
(a) fisik kondisi tempat belajar, sarana, dan prasarana belajar, materi pelajaran, dan suasana lingkungan belajar,
(b) sosial dukungan sosial dan pengaruh budaya.
Faktor intelegensi merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi prastasi belajar. Menurut Anastasi dan Willerman (dalam Sobani Irfan, 1986) menyatakan bahwa : dalam setiap kegiatan yang menuntut prestasi, baik itu prestasi belajar, prestasi kerja, olahraga, seni, dan sebagainya intelegensi memegang perana yang sangat penting.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual
Menurut Ngalim Purwanto (1986) factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual antara lain :
1. Faktor Pembawaan (Genetik)
Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen orang tua. Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung factor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat terjadinya “konsepsi” individu.
Teori konvergensi mengemukakan bahwa anak yang lahir telah mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan.
2. Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (anak dalam kandungan) hingga usia balita, sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
3. Faktor Kematangan
Piaget (seorang psikolog dari Swiss) membuat empat tahapan kematangan dalam perkembangan intelektual, yaitu :
a. Periode sensori motorik (0-2 tahun)
b. Periode pra operasional (2-7 tahun)
c. Periode operasional konkrit (7-11 tahun)
d. Periode operasional formal (11-16 tahun)
Hal tersebut membuktikan bahwa semakin bertambah usia seseorang, intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti factor kematangan mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi intelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan suatu permasalahan yang rumit) dengan baik.
4. Faktor Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi anak dibanding anak seusianya.
5. Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti dalam perkembangan intelektual.
Andi Mappiare (1982) mengemukakan tiga faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan intelegensi remaja, yaitu :
Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berfikir selektif.
Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berfikir proporsional.
Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis yang radikal dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
Sumber:
1. Elida Prayitno. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang : Angkasa Raya
2. Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang : UNP
1 komentar:
thx!!
Posting Komentar
Saya Berharap Komentar/ kritik yang membangun oleh Rekan-rekan yang mengunjungi blog ini, Agar dapat lebih baik. Terimakasih