blog-indonesia.com

17 Des 2009

PEMODALAN DAN PEMBIAYAAN DALAM WIRAUSAHA

A. SUMBER – SUMBER PEMODALAN

Salah satu pilar bisnis adalah permodalan, banyak cara untuk memperoleh modal atau menambah modal bagi pengembangan usaha anda. Bisa melalui tabungan, hutang, bank, modal ventura dan menggadaikan barang.

Perum Pegadaian sebagai salah satu perusahaan negara saat ini mempunyai misi untuk ikut mengembangkan usaha kecel menengah dan koperasi bahkan untuk skala usaha rumah tangga.

Alternatif permodalan usaha menengah kecil dan mikro (UKMK) saat ini makin beragam. Diluar modal pribadi anda bisa memilih sumber permodalan dari Bank perusahaan Mikro Finance, Koperasi dan saat ini Perum Pegadaian juga menyediakan fasilitas permodalan baik untuk usaha rumah tangga maupun UKMK. Beberapa produk permodalan dari Pegadaian yang saya ambil dari portal pegadaian antara lain:
Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN

Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah.

Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.


Menyiapkan kaum muda yang memiliki jiwa enterpreneurhip merupakan langkah strategis untuk menyongsong perubahan zaman yang berubah cepat. Di negara maju seperti Amerika Serikat, jumlah wirausahawan mencapai 11,5% dari total penduduknya, Singapura memiliki 7,2% wirausahawan dari total penduduknya.

Adapun Indonesia hanya memiliki wirausahawan 0,18% dari total penduduk. Padahal jumlah penduduk Indonesia sudah di atas 220 juta, idealnya memiliki wirausaha sebanyak 5% dari total penduduknya agar bisa maju.

Sebagai langkah awal yang bisa dilakukan Pemerintah untuk membangun visi kewirausahaan kaum muda dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Pemerintah perlu memikirkan kurikulum yang berbasis wirausaha. Pengembangan pendidikan diarahkan menuju kemampuan memiliki life skill. Sementara itu, untuk pendidikan informal, perlu digagas pelatihan-pelatihan wirausahawan muda yang lebih adaptif dan sesuai dengan minat kaum muda.

Selain itu, perlu adanya kontribusi pemerintah dalam hal memfasilitasi pembentukan pusat-pusat pendidikan inkubasi kewirausahaan yang akan menjadi jembatan antara user dan produsen. Selama ini kelemahan wirausaha sering terkendala masalah akses jaringan pemasaran dan permodalan.

Peran pemerintah dalam hal permodalan juga dirasa sangat penting, guna mendorong wirausaha kaum muda dapat berkembang. Dalam hal ini dunia perbankan diharapkan mampu memfasilitasi wirausaha kaum muda agar bisa menjadi stimulus bagi perkembangan usahanya.

Namun demikian, untuk menjadikan kaum muda bervisi wirausahawan memerlukan waktu dan proses yang panjang.

Dalam prosesnya harus selalu diiringi dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah. Agar pengembangan kewirausahaan ini bukan hanya berorientasi hasil melainkan proses yang bernilai bagi pelakunya.


B. MASALAH – MASALAH DALAM PEMODALAN

Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang penuh persaingan, orientasi kearah terbentuknya kader IMM yang berwawasan dan mampu bersaing harus segera dibentuk sejak dini, tentunya IMM harus menjadi subjek bukan objek, Jika perlu IMM seharusnya menjadi ‘Maha’ dalam merealisasi Teori Strukturasi. Namun dalam aksi tentu menjadi masalah ketika kita harus terhambat pada permasalahan permodalan secara finansial yang menyebabkan pergerakan menjadi tidak independen atau ditunggani oleh segelintir orang (dalang) yang memiliki kepentingan tertentu.

Secara umum lingkup permasalahan yang dihadapi para pengusaha kecil meliputi bidang-bidang manajemen dan keuangan, permodalan, pemasaran, bahan bau, dan teknik produksi. Gambaran masalah yang dihadapi oleh 60 pengusaha kecil mitra KBPK dapat dikemukakan sebagai berikut:

Usaha-usaha baru yang dirintis kaum muda biasanya berdasarkan minat dan hobi. Seperti pendirian toko distro dan pembuatan kaos oblong merupakan cerminan kreativitas kaum muda. Hal ini tidak menjadi masalah, karena model wirausaha seperti ini yang akan menjadi modal awal menuju usaha dalam skala besar pada kemudian hari. Apalagi kalau ditata dengan baik dan tetap konsisten dengan wirausaha berbasis minat dan hobi tersebut, peluang menjadi besar tetap terbuka.

Namun, persaingan dengan dunia luar tetap akan terjadi. Permodalan yang minim biasanya menjadi kendala utama untuk melanjutkan ekspansi usaha. Sering pada saat sulit tersebut, banyak yang terjerembab dalam kebangkrutan.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, peran pemerintah sangat penting guna memproteksi usaha-usaha kaum muda agar tidak mudah rapuh diterjang kompetisi pasar yang tidak sehat. Lain soal kalau usaha-usaha tersebut sudah berskala besar, daya tahannya akan lebih kuat.

SUMBER BACAAN

http://www.asosiasipoliteknik.or.id/index.php?module=aspi_jurnal&func=display&jurnal_id=174., diakses pada 16 Desember 2009 pukul 16.30 WIB

http://www.madani-ri.com/2008/10/27/menyiapkan-kaum-muda-jadi-wiraswasta/, diakses pada 16 Desember 2009 pukul 16.32 WIB

roelscape.com/?p=20 -, diakses pada 16 Desember 2009 pukul 13.31 WIB

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Modal kendala utama dalam pengembangan ide & kreativitas anak Bangsa.

Posting Komentar

Saya Berharap Komentar/ kritik yang membangun oleh Rekan-rekan yang mengunjungi blog ini, Agar dapat lebih baik. Terimakasih

Silahkan Comments disini Gan

 
Design by Rahmat Ha Pe | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India