A. Tujuan dan Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan agar para anggota kelompok atau siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai informasi atau bahan dari Guru Bimbingan Konseling/konselor sekolah yang bermanfaat untuk kehidupan seharai-hari baik secara indevidu, maupun sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat. Bahan yang dimaksudkan itu juga dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan. Para anggota dapat diajak bersama-sama mengemukakan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topic-topik penting, mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut dan mengembangkan langkah-langkah bersama untuk membahas topic-topik yang muncul dalam kelompok.
Dengan demikian selain dapat membuahkan saling hubungan yang baik di antara anggota kelompok, kemampuan berkomunikasi antara sesama anggota kelompok, pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, mengembangkan sikap tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana terungkap dalam kelompok.
B. Karekteristik Bimbingan Kelompok
I. Unsur utama Suasana Kelompok
Para ahli menyebut lima hal yang hendaknya diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan sebuah kelompok adalah baik atau kurang baik, kelima hal terseut adalah:
1. saling hubungan yang dinamis antar anggota
2. tujuan bersama
3. Hubungan antara besarnya kelompok (banuak anggota) dengan sifai kegiatan kelompok
4. etikat dan sikap terhadap orang lain
5. kemampuan mandiri
II. Peranan Anggota Kelompok
Peranan yang hendaknya dimainkan oleh anggota kelompok agar dinamika kelompok itu benar-benar seperti yang diharapkan adalah:
1. membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antara anggota kelompok
2. mencurahkan segenap perasaan pada kegiatan kelompok
3. usaha dalam membantu mencapai tujuan bersama
4. membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya engan baik
5. aktif dalam seluruh kegiatan kelompok
6. berkomunikasi secara terbuka
7. berusaha membantu orang lain
8. memberi kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalankan peranannya
9. menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu
III. Peranan Pemimpin Kelompok
Pemimpin kelompok dituntut untuk dapat memainkan peranannya seperti tersebut di bawah ini:
1. Pemimoin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi, baik hal-hal yang bersifat isi dari yang dibicarakan maupun mengenai proses.
2. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3. Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus kea rah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksud
4. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses
5. Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan, pendamai dan pendorong kerja sama serta suasana kebersamaan
6. Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggungjawab pemimpin kelompok.
C. Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok, Tujuan, Tema, Jenis Kegiatan serta Peranan Pemimpin Kelompok pada Masing-Masing Tahap
Tahap I: Pembentukan
Tema: - Pengenalan
- Pelibatan diri
- Pemasukan diri
Tujuan:
- anggota memahami pengertian dan kegiatan kelompok dalam rangka bimbingan dan konselig
- tumbuhnya suasana kelompok
- tumbuhnya minat anggota mengikuti kegiatan kelompok
- tumbuhnya saling mengenal, percaya, menerima dan membantu di antara anggota
- tumbuhnya suasana bebas dan terbuka
- dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan perasaan dalam kelompok.
Kegiatan:
- mengungkapkan pengertian dan tujuan kegiatan kelompok dalam rangka pelayanan imbingan konseling
- menjelaskan (a) cara-cara, (b) asas-asas kegiatan kelompok
- saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri
- tehnik khusus
- permainan penghangatan/pengakraban
Peranan Pemimpin kelompok dalam tahap I:
- menampilkan diri secara utuh dan terbuka
- menampilkan penghormatan kepada orang lain, hangat, tulus, bersedia membantu dan penuh empati
- sebagai contoh/suri tauladan
Tahap II: Peralihan
Tema : Pembangunan jembatan antara tahap pertama dan tahap ketiga
Tujuan - terbebasnya anggota dari perasaan atau sikap enggan, ragu, malu atau
saling tidak percaya untuk memasuki tahap berikutnya
- makin mantapnya suasana kelompok dan kebersamaan
- makin mantapnya minat untuk ikut serta dalam kegiatan kelompok
Kegiatan: - menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya
- menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya
- membahas suasana yang terjadi
- meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota
- kalau perlu kembali kebeberapa aspek tahap pertama
Peranan Pemimpin Kelompok pada Tahap II:
- menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka
- tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat langsung atau mengambil alih kekuasaannya
- mendorong dibahasnya suasana perasaaan
- membuka diri, sebagai contoh, dan penuh empati
Tahap III : Kegiatan
Tema : Kegiatan pencapaian tujuan
Tujuan - terungkapnya secara bebas masalah atau topic yang dirasakan, dipikirkan dan dialami oleh anggota kelompok
- terbahasnya masalah dan topic yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas
- iukt sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan, baik yang menyangkut unsure-unsur tingkah laku, pemikiran ataupun perasaan.
Kegiatan - Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topic bahasan
- menetapkan masalah atau topic yanag akan dibahas terdahulu
- anggota membahas masing-masing topic secara mendalam dan tuntas
- kegiatan selingan
Peranan Pemimpin kelompok pada Tahap III:
- sebagai pengatur lalu lintas yang sabar dan terbuka
- aktif tetapi tidak banyak bicara
- memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati
Tahap IV: Pengakhiran
Tema : Penilaian dan Tindak Lanjut
Tujuan - terungkapnya kesan-kesan anggota kelompok tentang pelaksanaan kegiatan
- terungkapnya hasil kegiatan keompok yang telah dicapai yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas
- terumuskannya rencana kegiatan lebih lanjut
- tetap dirasakannya hubungan kelompok dan rsa kebersamaan meskipun kegiatan diakhiri
Kegiatan - pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri
- pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan
- membahas kegiatan lanjutan
- mengemukakan pesan dan harapan
Peranan Pemimpin Kelompok pada Tahap IV:
- tetap megusahakan suasana hangat, bebas dan terbuka
- memberikan pernyataan dan mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan anggota
- memberikan semangat untuk kegiatan lebih lanjut
- penuh rasa persahabatan dan empati
D. P e n u t u p
Demikianlah buku panduan pelaksanaan Bimbinga Kelompok ini disusun dengan harapan agar pelaksanaan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 2 Sungi Tarab dapat berjalan sesuai dengan koridor yang telah ditentukan.
Referensi Buku
Prof. DR. Prayitno, M. Sc. ED, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (dasar dan profil), Ghalia Indonesia, 1995.
0 komentar:
Posting Komentar
Saya Berharap Komentar/ kritik yang membangun oleh Rekan-rekan yang mengunjungi blog ini, Agar dapat lebih baik. Terimakasih